sambak.desa.id – Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) optimis desa yang mandiri akan dapat terwujud dengan adanya empat agenda prioritas Kemendesa PDTT.

“Ada empat agenda proritas kementerian, kalau empat agenda ini kita laksanakan. Maka, kita yakin bahwa harapan terwujudnya desa mandiri bukan sekidar ilusi tapi akan menjadi sebuah kenyataan,” kata Sekretaris Jenderal Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa PDTT) Anwar Sanusi dalam acara pelatihan masyarakat di Balai Besar Pengembangan Latihan Masyarakat (BBPLM) Kemendes PDTT Ciracas, Jakarta pada Selasa (10/1).

Keempat agenda tersebut yakni pertama dengan mengarahkan dana desa untuk membangun keunggulan dari masing-masing desa di indonesia yang berjumlah sebanyak 74.954.

“Kita harus mendorong agar desa-desa dapat memiliki keunggulan yang membedakan dengan desa-desa lainnya. karena dengan memiliki keunggulan tersebut maka dipastkan akan memiliki nilai tawar yang lebih tinggi. Dengan program one vilage one product atau satu desa satu produk ini merupakan program unggulan desa atau program unggulan kawasan pedesaan, inilah prioritas pertama yang harus kita kawal,” katanya.

Agenda kedua, kata Anwar, dengan mendorong pembentukan dan pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMdes) yang sudah seharusnya menjadi pilar penting bagi perekonomian masyarakat di tingkat desa.

“Kita dorong program BUMDes karena usaha-usaha ditingkat ekonomi desa ini harus betul-betul bisa diorganisir, dilembagakan dalam sebuah lembaga yang kuat dan lembaga itu harus dimiliki orang desa. Kalau ini dikembangkan secara maksimal, maka akan mampu menambah pendapatan asli desa dan bisa menjadi modal pembentukan desa yang mandiri,” katanya.

Lebih lanjut, Anwar menyebutkan, untuk agenda yang ketiga adalah dengan mendorong terbangunnya embung-embung desa atau sebuah waduk berukuran kecil pada lokasi pertanian yang bertujuan untuk menampung kelebihan air hujan dimusim penghujan dan pemanfaatannya pada musim kemarau untuk berbagai keperluan baik di bidang pertanian maupun kepentingan masyarakat.

“Dari data statistik, 80 persen desa diindonesia adalah pertanian. Permasalah yang ada pada pertanian itu adalah permasalahan ketersediaan air yang kadang kala tidak terpenuhi. Karena itu, kita mendorong yang namanya dana desa itu dapat dibuat satu embung yang bisa dimanfaatkan dengan baik. terutama pada musim kemarau,” katanya.

Sedangkan agenda yang keempat, Anwar menyebutkan bahwa Kemendes PDTT mendorong setiap desa memiliki sarana olahraga agar para pemuda-pemuda yang ada di pedesaan dapat berekpresi dan beraktualisasi.

“Para pemuda yang ada didesa kerap keluar dari desanya karena tidak ada tempat untuk berekpresi dan beraktualsasi. Kalau tidak ada tindakan. Maka diprediksi pada tahun 2045 jumlah penduduk didesa hanya 35 persen. inilah kondisi yang memprihatinkan. Karena itulah, kita ciptakan sarana olahraga atau surga didesa-desa,” tutupnya.

Sumber: http://www.kemendesa.go.id/