sambak.desa.id – Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kartadesa Sambak Kecamatan Kajoran Kabupaten Magelang menggelar Workshop 2 Hari Menjadi Penggerak Ekonomi Desa. Acara digelar 16-17 Oktober di balaidesa setempat.

Workshop yang sedianya dikhususkan untuk masyarakat di wilayah Kajoran ini rupanya banyak diminati warga dari luar kota. Ada yang dari Kuningan (Jawa  Barat), Jogja, Temanggung dan lain-lain. Tak kurang dari 30 peserta antusias mengikuti acara selama 2 hari tersebut.

“Karena banyak yang antusias ya sudah peserta kita bebaskan. Dari mana saja boleh. Bahkan ada yang tanya-tanya dari NTT kemarin”, kata panitia penyelenggara Muhammad Ainur Rofiq.

Workshop menjadi menarik karena peserta mendapatkan materi lengkap untuk memulai usaha. Diantaranya tentang bagaimana mengidentifikasi potensi desa, mengembangkan potensi menjadi produk layak jual, branding dan pengemasan, sampai tentang strategi pemasaran.

“Usai pelatihan peserta diharapkan langsung jadi pengusaha. Karena ide dan rencana bisnis masing-masing peserta akan digodog saat pelatihan. Jadi setelahnya langsung praktek saja”, kata Rofiq.

Pelatihan dipandu oleh owner Sutelo dan Eatsleep batagor instant, Amron Muhzawawi, seorang pengusaha desa yang jeli mengangkat potensi sekitar menjadi produk layak jual. Amron adalah mantan wartawan yang kemudian banting setir menjadi seorang wirausahawan. Ia sekarang juga menjadi  direktur BUMDes di tempat kelahirannya, Desa Sambak.

Selain mendapatkan materi lengkap, peserta juga dibantu menentukan nama atau merk produk. Dan masih ditambah dengan logo produk bernilai jutaan rupiah. “Bayar pelatihannya cuma 150 ribu tapi yang didapat peserta nilainya jauh lebih banyak dari itu”, katanya.

Dikatakan Rofiq, panitia sengaja tidak menentukan biaya pelatihan tinggi karena kegiatan ini bersifat pemberdayaan  sosial. “Semangatnya adalah melahirkan sebanyak mungkin pengusaha desa yang mengemban misi social bussines. Jadi biaya yang dikeluarkan peserta sebenarnya untuk konsumsi, materi dan perlengkapan pendukung lainnya selama pelatihan”, pungkasnya.

Jaenal Mutakin, salah seorang peserta dari kuningan jawa barat mengatakan workshop ini sangat menginspirasi. Tentang bagaimana menggerakan ekonomi di desa dengan memanfaatkan sumber daya alam yang ada.  “Materi Workshop cukup bagus dan bermanfaat, sayangnya karena keterbatasan waktu tidak bisa melihat langsung ke sentra Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk lebih tahu prosesnya”. Kata Jaenal yang juga seorang pegiat Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Hipapelnis Kuningan tersebut.

Workshop yang digelar secara mandiri dan swadaya ini juga didukung oleh Kelompok Informasi Masyarakat (KIM), Kampung Literasi Omah Ngisor dan UII Net. Acara ini juga merupakan bagian dari Literasi Entrepreneur yang menjadi salah satu program dari Kampung Literasi Omah Ngisor Desa Sambak. (***)