sambak.desa.id – Pemuda asal Desa Sambak Danu Utomo menjadi kandidat penerima Kalpataru tingkat Nasional. Tim penilai Kalpataru dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia berkunjung ke Desa sambak kecamatan kajoran kabupaten magelang kamis (12/05/2016). Rombongan yang dipimpin oleh Muhammad Nasrul ini di dampingi oleh Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Tengah, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Pertanian, perkebunan dan kehutanan, Dinas pendidikan pemuda dan olah raga serta Dinas koperasi kabupaten magelang. Hadir pula Perum Perhutani KPH Kedu Utara.
Kehadiran rombongan disambut oleh Camat kajoran dan kepala desa sambak beserta jajaran dan pengurus LMDH Wana Hijau Lestari Desa Sambak. Sebelumnya, rombongan tim diterima di ruangan Bupati Magelang pagi hari waktu setempat baru siangnya langsung menuju ke lokasi. Dalam sambutannya, bupati Magelang berharap mudah-mudahan bisa menjadi Juara 1. Karena sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang dari kabupaten Magelang baru kali ini lolos.
“Kami berharap mudah-mudahan menang di tingkat nasional. Karena sejak 2006 sampai sekarang belum pernah lolos.” Ujarnya.
Kunjungan ini dalam rangka penilaian dan verifikasi calon penerima kalpataru kategori pengabdi lingkungan yakni Danu Utomo salah seorang pengurus Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Wana Hijau Lestari. Danu berhasil menyisihkan peserta lain yang diusulkan dari berbagai wilayah. Saat ini ada 25 usulan yang diterima, dan kemudian nanti hanya akan di ambil 12 penerima penghargaan.
“Alhamdulillah beberapa waktu lalu mendapat juara 1 tingkat kabupaten, lalu ditingkat provinsi juga mendapat juara 1. Sekarang masuk nominasi nasional udah-mudahan juga berhasil” Kata Danu bersemangat.
Dalam pemaparannya, danu mengatakan keberhasilannya mendampingi masyarakat disekitar kawasan hutan melalui kegiatan keaksaraan Usaha Mandiri melalui LMDH. Danu mendampingi warga mengembangkan kopi robusta. Tak hanya satu desa, wilayah dampingannya meliputi empat kecamatan di kabupaten magelang yakni Kajoran, Kaliangkrik, Bandongan, dan Windusari. Dengan luas sekitar 1200 hektar.
Salah satu warga dampingan mengatakan senang mengikuti kegiatan LMDH khususnya keterampilan budidaya pohon kopi.
“Saya senang mengkuti kegiatan LMDH ini karena bisa mempunyai keterampilan dalam perawatan pohon kopi. Lumayan penghasilan saya jadi bertambah sejak saya punya keterampilan tersebut.” Katanya.
Dahlan, Kepala Desa Sambak juga menjelaskan tentang dukungan pemerintah Desa terhadap kegiatan yang dilakukan LMDH. Sejak tahun 2008 dirinya ikut aktif terlibat bahkan menjadi tutor dan pendamping bagi warga yang ingin belajar khususnya budidaya kopi.
“Sejak 2008 saya ikut bergabung dengan LMDH, dan sampai sekarang pemdes juga selalu menjalin kerjasama dengan LMDH karena memang strategis dalam upaya pemberdayaan masyarakat terutama disekitar hutan.” Kata Dahlan yang juga mengelola kebun bibit di kediamannya.
Menurutnya, tanaman kopi masih sangat mungkin dikembangan di Desa sambak dan desa-desa lain di kabupaten Magelang.
Kalpataru merupakan penghargaan di bidang lingkungan hidup yang diberikan pemerintah Republik Indonesia kepada individu atau kelompok yang dinilai telah berkontribusi besar terhadap pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup. Terdapat empat kategori penerima penghargaan kalpataru, yaitu perintis lingkungan, pengabdi lingkungan, penyelamat lingkungan, dan pembina lingkungan. Danu Utomo asal Desa sambak berhasil maju diusulkan ke tingkat Nasional dalam kategori Pengabdi Lingkungan. (***)
Salut. Saya merasa ikut bangga sebagai sesama warga desa.