Pemerintah desa beserta kader Posyandu desa Sambak mengadakan penyuluhan kesehatan tentang pencegahan dan penanganan stunting pada anak di gedung serbaguna balaidesa Sambak, sabtu (28/09). Peserta acara penyuluhan ini adalah para ibu hamil dan ibu yang mempunyai anak balita.

Menurut Marfuatun selaku bidan desa Sambak, berdasarkan data dari puskesmas Kajoran 2, desa Sambak merupakan wilayah nomor 2 dengan angka stunting tertinggi di kecamatan Kajoran.

“Sambak merupakan wilayah nomor 2 dengan angka stunting tertinggi, data yang tercatat adalah 15 anak. Penyuluhan ini dilaksanakan untuk meningkatkan kesadaran tentang stunting agar dapat melakukan pencegahan” Ujarnya.

Dihadirkan pula narasumber yaitu ahli gizi dari puskesmas Kajoran 2. Kepada peserta penyuluhan, narasumber memaparkan materi-materi meliputi pengertian stunting, dampak stunting, ciri-ciri stunting, penyebab stunting dan pencegahan stunting.

Marfuatun juga menambahkan, pemerintah desa dan juga puskesmas akan melakukan tindak lanjut untuk kedepannya dalam penanganan stunting di desa Sambak.

“Kami bersama-sama puskesmas dan pemerintah desa berupaya dalam penanganan stunting agar kedepannya angka stunting di desa Sambak menurun” Pungakasnya.

Tindak lanjut puskesmas meliputi upaya pencegahan, upaya deteksi dini dan tindak lanjut bila terdeteksi stunting.

Sedangkan pemerintah desa Sambak akan melakukan :

  1. Pemantauan setiap bulan tinggi badan, berat badan di posyandu secara rutin.
  2. Merujuk anak ke puskesmas untuk di cari faktor penyebab stunting.
  3. Terintegrasi dengan ahli gizi di puskesmas untuk mengevaluasi pola makan dan gizi anak.
  4. Pemberian makanan tambahan berupa susu tinggi kalsium, Multivitamin selama 3 bln berturut-turut.
  5. Setiap bulan di selasa ke 4 ada evaluasi bersama bidan desa, kader, dan ahli gizi untuk memantau perkembangan dan pertumbuhan balita.

Diharapkan setelah acara pencegahan dan penanganan stunting tersebut, para ibu-ibu lebih memperhatikan kondisi anak agar terhindar dari stunting.